Rabu, 18 Agustus 2010

I DEFINISI MUBTADA


تَعْرِيْفُ الْمُبْتَدأَ
MUDAH MEMAHAMI MUBTADA
perhatikan kata yang digaris bawahi dan kata yang BERWARNA pada susunan kalimat berikut ini dengan baik
KALIMAT
TERJEMAH
اَحْمَدُ يَكْتُبُ الرِّسَالَةَ
Ahmad menulis surat
التِّلْمِيْذُ يَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِيِّ
Murid duduk di atas kursi
فَاطِمَةُ تَقْرَأُ الْقُرْأَنَ
Fatimah membaca Al Quran
سُلَيْمَانُ يُذَاكِرُ الدَرْسَ
Sulaiman menghapal pelajaran
اَلْكِتَابُ فِى الْحَقِيْبَةِ
Buku di dalam tas

Setelah kita amati dengan cermat 5 kalimat di atas bisa kita pahami bahwa kata yang digaris bawahi kedudukan sebagai subjek dan yang dicetak tebal sebagai predikat
Jika kita perhatikan kata yang digaris bawahi bisa kita pahami bahwa
1.     semua kata yang digaris bawahi adalah kata benda (isim) bukan kata kerja
2.     semua kata yang digaris bawahi barisnya dhomah / rofa
احْمَدُ التلْمِيْذُ، المسلمةُ ، سليْمَانُ الكتَابُ
3.     semua kata yang digaris bawahi itu posisinya berada di awal kalimat
Kesimpulannya bahwa mubtada itu adalah………………

الْمُبْتَدَأُ هُوَ اِسْمٌ مَرْفُوْعٌ فِى اَوَلِ الْجُمْلَة
ISIM YANG DIROFAKAN YANG BERADA DI AWAL KALIMAT
Atau dalam bahasa Indonesia sama dengan subjek




Jumat, 06 Agustus 2010

TENTUKAN FAIL

LATIHAN 2

Tentukan Fa’il (Subjek / Pelaku) Dari Kalimat Berikut

1. قَالَ اللهُ تَعَالَى فىِِ الْقُرْأنِ الْكَرِيْم

2. اذا جاَءَ نَصْرُ اللهِ والْفَتْحُ

3. قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ

4. قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ

5. تَبَّتْ يَدَا اَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَااَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ

6. الَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحَابِ الْفِيْل

7. الْقَى الاُسْتَاذُ النَّصِيْحَةَ

8. اَرْسَلَ مُحَمَّدٌ الْمَكْتُوْبَةَ

9. الْهَكُمُ التَّكَاثُرُ حتى زُرْتُم الْمَقَابِر

10. دَخَلَ الطُلاَّبُ الَى الْفَصْلِ

Minggu, 01 Agustus 2010

NAIBUL FA'IL

بَابُ نَائِبُ الْفَاعِلِ

Dalam gramatika bahasa Indonesia kata kerja terbagi menjadi dua yaitu :

1. Kata kerja aktif

Perhatikan contoh berikut :

Ahmad membaca Quran قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْأَنَ

Kata qaraa (fi’il ma’lum / kata kerja aktif) kata Muhammad (sebagai subjek / fail) dan kata al-Qur’ana menjadi objek / maf’ul

2. Kata kerja fasif

Perhatikan contoh berikut

Al Qur’an di baca dalam bahasa arab قُرِأَ الْقُرْأَنُ

Surat di tulis dalam bahasa arab كُتِبَتْ الرِّسَالَةُ

Kata quria dan kutibat (adalah fi’il majhul / kata kerja fasif) sedangkan kata al qur’anu dan al risalatu menjadi naibul fa’il

Jadi naibul fa’il adalah :

ناَئِبُ الْفَاعِل هُوَ : الاِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الَّذِي يَقَعُ بَعْدَ فَعْلٍ مَجْهُوْلٍ

Isim yang dirofa’kan terletak setelah fi’il majhul (kata kerja fasif)